About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

NJLAJAH PROJO MILANG KORI (Tegal)

Akhirnya, saya yang “ketiban sampur” untuk berangkat” mencari kitab suci ke barat”. Hehehe..
Setelah lama berkutat di Madiun, Magetan dan Ngawi yang notabene daerah asal saya. Mulai per 16 November 2008 saya menjelajah ke Karisedenan Pekalongan.

Sebagai cara untuk memenuhi target produksi benih 70.000 ton/tahun pada tahun 2009 ke depan. PT.BISI international Tbk, khususnya wilayah west area semakin melebarkan sayapnya. Termasuk di wilayah Karisedenan Pekalongan. Pabrik baru berkapasitas 40.000 ton/tahun yang dibangun di Pare, direncanakan selesai pada akhir tahun 2008 ini. Sehingga kita harus berkejaran dengan waktu.

Sebagai orang Mataraman yang telah terkontaminasi bahasa Surabaya-Malangan, Madura dan juga Sunda. Sekarang perbendaharaan logat saya bertambah lagi. “nyong”, “siji maning”, “kepriben”, “ngapak-ngapak” begitu familiar di telinga saya sekarang. Pertama kali mencoba keluar untuk servis motor, saya bener-bener linglung. Bahasa apaan neh?? Kok lucu banget.hihihi.. Medhok bgt bahasa Ngapak-ngapaknya ya.. Sama juga, mereka pasti ketawa dengar saya pakai bahasa ketoprak yang medhok Mataramannya.hihihi..

Ke depan semoga dengan semakin melebarnya sayap BISI di Karisedenan Pekalongan, kesejahteraan petani disini akan semakin meningkat. Bukan lagi berdasar hasil satuan ton/ha-nya akan tetapi lebih kepada jumlah uang yang diterima.

Dan, saya akan banyak membawa oleh-oleh “kapak” yang banyak sepulang dari kota Tegal ini..hahaha.

Dan Soto Tegal mah, masih kalah ama Soto Lamongan!!! Kepriben????

REG (SPASI)



Berkali-kali melihat siaran di salah satu tv swasta nasional, malah bikin emosi saja. Malah bikin suntuk, bukannya malah mendapat informasi yg segar atau terhibur. Penyebab utamanya karena saking banyaknya iklan yang berbau “REG (Spasi)”. Coba aja liat di Global TV. Sebagai tv yang menyasar pasar anak muda dan musicholic, Global TV menjadi lahan subur iklan tersebut. Dari mulai REG JODOH, REG NAMAKAMU,sampai REG (SPASI) yang lainnya.
Layanan berbayar, dengan beragam konten tersebut membuat beberapa pihak sengsara. Contohnya mama saya. Dulu hampir tiap hari pulsanya terbuang sia-sia sejumlah Rp.2000-4000/sms. Jika dalam 1 hari minimal ada 2 sms maka yg terpakai adalah Rp.4000,- / Rp.8.000,-. Dikalikan selama sebulan maka mencapai Rp.120.000,-/ Rp.240.000,-. Dikira-kira sajalah, bila jumlah pelanggannya 100 orang, pendapatan yang diperoleh sang provider Rp.24.000.000,-. Provider 9090 atau 9330 yang banyak memiliki berbagai konten, tentu akan terus semakin berlipat uang yang berhasil dikeruk.
Anak buah saya, yang untuk makan setiap harinya saja agak susah mengeluhkan adanya layanan tersebut. Namanya juga orang desa, tentu iming-iming hadiah atau model cantik membuat dia gampang tergoda. “waduh, suloyo aku mas (waduh, kesusahan saya mas)”. Dengan mencoba beberapa kali “UNREG” yang berbeda, akhirnya terputus sudah dari belenggu “setan REG (SPASI)”.
Kedepan dengan adanya pengalaman seperti ini, saya berharap orang Indonesia semakin bijak menggunakan fasilitas tehnologi yang semakin murah tersebut. Sehingga kejadian parah seperti jamannya layanan telepon premium “0809-XXXXXX” tidak terjadi.