About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Logam Mulia GoldQuest , F**k U



F**k U Gold Quest!!!!!!!!

SIALAN, MUDIK LAGI


Mudik lagi, mudik lagi.

Kata yang sering saya dengar, tetapi terasa hambar. Bagimana tidak, masuk kerja jam 8, pulang jam 21,00 lumrah dilakoni tiap hari. Bahkan jika perlu 7 X 24 jam kita stand by untuk urusan kantor. Membosankan??? ah, tidak sama sekali, tetapi melelahkan.

Jangankan kata mudik, istirahat tenang di rumah saja jarang bisa kita nikmati. Jelas enakan mereka yang suka mendelegasikan tugas dan kewajiban, sehingga bisa berlibur tiap bulan ke kampung halaman, dibandingkan kita.Akhir minggu seperti ini, paling-paling hanya bisa duduk didepan komputer main internetan. Kalau gak gitu, semalaman duduk-duduk sambil ngopi di warung. Paling maksimal juga belanja di swalayan yang murah, atau ke toko baju yang tiaphari diskon 50%. Itupun jika baru nrima gaji.

Untuk menikmati hidup kita cukup dengan saling mengobrol, ngopi tau makan di tempat dimana banyak kaum proletar mangkal. Dengan bertukar pikiran dengan mereka, setidaknya terjalin rasa “kebersamaan” akan nasib. Yach, walo di pundak kita terpasang emblem perusahaan besar, tetapi kita kan hanya pegawai rendahan yang tak kenal lelah untuk tidak beristirahat.Untungnya, di komunitas proletar tersebut kita seringkali bisa bernafas lega. Kita ternyata bernasib lebih baik dari mereka.

Dan mungkin mudik adalah salah satucara kita untuk berbagi kebahagiaan dan “kesengsaraan” kita dengan saudara di kampung. Dengan berkardus-kardus oleh oleh, kita berharap keluarga, teman dan tetangga kita di rumah tersenyum. Cukuplah senyuman itu menjadi obat kuat kita untuk meraup rupiah di kota orang.

Ah Pak Dahlan,...

Sewaktu jalan pulang dari cafe ada informasi.
“Surat edaranmu, ditanyain ama XXX”.
“katanya, “saya kok gak dibilangin ya?”.
Ah, lagu lama lagi. Mulai lagi penyakit itu. Saya memang sengaja kasih edaran ke agen-agen agar mereka menertibkan lagi database mereka. Yach, seperti yang saya tulis kemarin. Tentu saja hal itu sudah seringkali kita rapatkan, dan tinggal di floor-kan aja ke lapangan.Pak Dahlan sendiri pun mendengungkan untuk memperbaiki semua database pelanggan, walau itu butuh waktu yang tidak sebentar. Saya berfikir : apakah saya harus melapor terus tiap akan melangkah?, toh jika begitu alangkah terhambatnya pekerjaan saya. Kita cukup sepakati apa yang kita lakukan, langkah-langkah dan rambu-rambunya saja kan cukup!!. Selama saya bekerja dalam aturan dan tidak melanggar rambu,hal seperti itu wajar saja kan?. Nanti saya juga pasti laporkan, lagian saya bukan orang yang suka memanipulasi data!!. ah, kapan saya kerja bisa enjoy...
Ah Pak Dahlan, andai saja semua manajer anda, juga searif anda, segigih seperti cerita anda di kolom depan Jawa Pos....kita pasti akan senang memajukan perusahaan dan ikhlas dalam bekerja.

CEK ANGELE KATENE NYODOK


Tumben-tumbennya tempat bilyard pada full semua. Booking lewat telepon juga musti cepet-cepet, telat dikit udah keisi orang lain. Akhirnya kita cuma bisa ngopi doang.


Dengan secangkir “Americano”, kopi smooth ala PitStop dengan sebungkus rokok A – Mild, kita membulatkan tekad untuk menunggu 1 jam lagi, sampai ada table yang kosong. Dari ngobrol ngalor ngidul tak tentu arah sampai curhat-curhat ama mas Iwan (manager on Duty malam itu). Dia bercerita bahwa memang pada saat romadhon ini jadwal buka dibatasi dari jam 12 siang sampai jam 2 pagi. Untuk billyard baru bisa mulai dari jam 8 malam. Untuk memuaskan hasrat pitstopper pihaknya kadangkala harus buka sampai larut pagi. Begitu pula yang terjadi di tempat lain dari Nine Ball, O2 sampai The Loft. Toh sebenarnya billyard bukan olahraga maksiat, tergantung kepada person masing-masing. Induk olahraga billyard Malang, berupaya keras agar olahraga tersebut bebas dari judi dan stigma negatif lain. Dengan adanya larangan tegas dan seringnya event kompetisi, diharapkan terhapus citra itu.


Akhirnya, tak terasa sudah 1 jam berlalu, sudah habis juga Americano. Walah, kok sudah jam 10 malam.


“wah, masih penuh semua mas..”


“ya udah deh, pulang aja. Dah ngantuk.”

ZAKAT


Zakat adalah kewajiban bagi kita umat islam yang telah memenuhi syarat. Yaitu telah masuk Nisab. Zakat berbeda dengan pajak. Zakat ditujukan untuk mensucikan harta kita dan memupuk rasa kepekaan sosial. Sedangkan pajak lebih pada kewajiban kita kepada pemerintah.


Pada Zaman Khalifah Umar bin Khottob r.a. tidak ada yang berani melanggar untuk tidak membayar zakat. Prajurit-prajurit Umar akan memerangi dan mengambil paksa zakat dari orang yang wajib, untuk diberikan kepada Muzakki (ada 7 Golongan).


Zakat ada banyak macamnya :



  1. zakat Mal


  2. Zakat Ternak


  3. Zakat Pertanian


  4. Zakat Fitrah


  5. Zakat Perniagaan.

Kita bahas Zakat Mal atau zakat kekayaan. Harta wajib dizakati apabila nisabnya sudah senilai 93,6 gram emas dan sudah 1 tahun dimiliki. Coba anda hitung gaji anda selama 1 tahun, apabila sudah setara dengan harga emas 93,6 gram, maka anda wajib zakat sebesar 2,5%.


Anda pun bisa menyalurkannya sendiri atau lewat Amil (orang yang mengurusi zakat). Ada YDSF, BMH, LAZAISNU, LAGZIS, BAIS dan macem-macem. Tetapi ingat anda tidak bisa seratus persen percaya kepada amil yang tidak kredibel. Bisa-bisa zakat anda tidak akan sampai kepada yang berhak.


Saya ingin sekali mengusulkan, bagaimana jika cukup 1 atau 2 sajalah Badan Zakat yang bisa dipercaya oleh semua ummat, kredibel dan transparan dalam melaksanakan amanahnya.


Ini ada berbagai link ke Amil :


www.rumahzakat.org/



www.e-zakat.com.my/



www.pkpu.or.id/zakat.php



www.syariahonline.com/new_index.php/id/8



www.imz.or.id/



www.bazisdki.go.id/



Dan masih banyak lagi... Anda bingung??? jika iya, saya punya saran begini. Lebih baik zakat anda ambil tiap tahun jika mau mudik, dan tentu bisa anda sumbangkan ke pembangunan masjid di kampung anda (daripada cari sumbangan di jalan!!!), Tetangga anda di kampung yang fakir, miskin atau tak punya, atau bisa saja anda salurkan kepada tetangga sekitar rumah. Yang terpenting anda sreg dan merasa ikhlas.


Mari kita galakkan Zakat.

Sholat 5 Waktu VS Tidur


Seringkali kita merasakan sulit sekali untuk bangun dan melaksanakan sholat, apalagi sholat shubuh. Sholat 5 waktu adalah wajib, bagi mereka yang sudah baligh. Perintah sholat juga sudah tersurat jelas di dalam Al- Qura'an. Tetapi bagaimana dengan rasa ngantuk???


Tidur menurut Hadist Rasulullah SAW, yang termuat di Kitab Shahih Bukhari adalah salah satu nikmat surga yang diturunkan ke bumi. Akan tetapi sholat adalah kewajiban, yang Allah sendiri menjanjikan akan memberikan nikmat surga bagi mereka yang lulus ujian sholatnya. Disaat kita pertama kali di hisab di Padang Mashar nanti, yang diperiksa pertama kali adalah sholat kita. Apabila baik sholat kita maka baik pula amalan kita yang lain. yach, semacam syarat utama lah sebelum diizinkan menuju surga.


Disaat kita ngantuk dan ingin tidur sebenarnya kita dihadapkan pada 2 pilihan yang sama-sama surga. Untuk gampangnya ada 3 opsi :



  1. Sholat dan mengabaikan ngantuk berarti menabung dahulu nikmat surga.


  2. Tidur dan mengabaikan sholat berarti mengambil dahulu nikmat surga tetapi juga menabung dosa.


  3. Sholat dahulu baru kemudian tidur atau tidur sebentar dan kemudian sholat, berarti mengambil semua jatah tawaran surga anda.

Terserah anda memilih yang mana, yang terpenting serajin-rajinnya anda sholat, belum tentu anda bisa masuk syurga. Karena itu adalah urusan Allah. Jadi jadikanlah sholat sebagai kebutuhan, bukan kewajiban yang memberatkan agar enteng menjalankannya.


Dan yang perlu anda catat, banyak sekali syaithon yang menggoda anda untuk melupakan sholat wajib. Terutama Syaithan "Dasim" yang akan memegangi kepala anda, kelopak mata anda dan memeluk erat anda agar tetap tidur sampai anda lupa sholat.

Tak Ada Clifford Geertz di (Perpus) Pare

Jawapos, Minggu, 16 Sept 2007,

Oleh Muhidin M. Dahlan*)

Siapa akademisi yang bergelut di bidang sosial dan antropologi yang tak kenal dengan sepotong nama: Clifford Geertz (lahir di San Francisco, 23 Agustus 1926). Siapa pula yang tak kenal dengan generalisasi antropologisnya yang nyaris klasik tentang (pemeluk) agama di Jawa: santri, abangan, dan priyayi dalam karyanya The Religion of Java?
Tatkala antropolog asal Amerika Serikat ini mangkat setahun silam, 30 Oktober 2006, nyaris semua koran memuat ulasan in memoriam-nya. Termasuk Jawa Pos di rubrik ini. Bahkan Harian Kompas dan Lingkar Muda Indonesia sepurnama setelah kepergiannya harus mengadakan sebuah "tahlilan diskusi" untuk mengenang jasa "sang penemu" kategorisasi beragama di Jawa itu.


Tapi bagi (orang) Pare --atau Geertz menyamarkannya dengan nama lain: Mojokuto-- apa arti sepotong nama ini? Saya berani bertaruh mencari orang yang tahu nama ini saja di jantung kota Pare ibarat mencari seekor kutu di dalam lumbung. Padahal jasa Geertz memperkenalkan nama kota ini ke jantung universitas-universitas Eropa dan Amerika --khususnya yang mengkaji hal-ihwal spiritualitas masyarakat Jawa-- bukanlah sepele.


Pertama-tama datanglah ke perpustakaan kota ini yang berada di Jalan Kerinci di sisi kanan kawedanan (Pare adalah kawedanan termasyhur di seantero Jawa Timur). Jika Anda datang pagi hari, Anda akan melewati pasar klitikan tibanan. Perpustakaan itu bernama Wisma Perpustakaan Mas Trip yang mengingatkan kita dengan perpustakaan Kediri. Dari namanya saja terungkap bahwa perpustakaan ini sumbangan dari yayasan yang diambil dari nama seorang pelajar-prajurit yang sadar betapa pentingnya literasi bagi pertumbuhan masyarakat Pare.


Perpustakaan yang diresmikan Mendikbud Fuad Hassan pada 30 November 1989 itu terdiri atas dua lantai. Di lantai satu terdapat buku-buku literatur seperti ensiklopedia, kliping majalah, koran, dan meja petugas jaga yang jumlahnya sekira tujuh orang. Abaikan dan tak usah berkeringat-keringat menyusur semua lema judul buku di laci katalog. Langsung saja memeriksa satu per satu rak buku yang memang tak terlalu banyak itu.


Di rak buku literatur asing hanya ada satu rak. Sementara di bagian agama, hanya berbaris segelintir buku yang sampulnya sudah kusam. Nyaris tak ada buku baru di situ. Sepenuturan petugasnya, Mas Hendro, perpustakaan ini memang sedang koma. Selalu buka tapi pengunjungnya kian sepi lantaran buku yang tersedia cuma itu-itu saja. Jangankan buku baru atau yang paling prestisius --digital library-- ditemukan di kota yang namanya sudah menginternasional ini, di perpustakaan itu komputer keluaran paling kuno sekalipun tak terlihat nongkrong di atas meja petugas. Cuma ada satu mesin ketik yang berukuran sedang dan radio transistor tua keluaran zaman "Bambu Runcing". Kata Mas Hendro, radio yang sudah tunawicara itu warisan teman mereka yang sudah almarhum.


Hanya setengah jam mencari, saya pun berkesimpulan, Geertz tak ada di perpustakaan ini. Saya coba menanyakan kepada petugas apakah ada nama Geertz bersemayam di sini. Jawabannya agak berbelit-belit dan dengan pasti mengarah pada kesimpulan: tak ada. "Sepertinya saya pernah baca nama itu di Jawa Pos. Nggak tahu kapan. Tapi hanya orang-orang tertentu yang punya buku itu. Tapi, setahu saya masih penelitian dan buku itu belum dibukukan," demikian petugas itu sambil menunjukkan seorang kiai di sebuah pesantren di Tulungrejo.
Saya diam saja tak membantah. Sebab, setahu saya buku itu sudah lama sekali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan terbit berbentuk buku yang sebenar-benarnya. Bahkan buku-bukunya yang lain juga sudah terbit, seperti The Interpretation of Cultures, Negara: The Theatre State in 19th-Century Bali, The Politics of Culture, maupun After the Fact.
Dengan setengah panik, saya kemudian menanyai satu per satu pengunjung di lantai dua yang beberapa masih siswa dan lainnya beberapa pemuda. Satu orang, dua orang, enam orang. Jawabannya segendang sepenarian: tak ada yang tahu bahwa Clifford Geertz itu nama orang dan bahkan menganjurkan cari saja di bagian biografi.


Untunglah ada orang terakhir yang menyebabkan saya tak jadi seperti orang gila yang hendak bertanya setiap pedagang barang rongsokan yang berbaris manis di sepanjang Jalan Kerinci di mana perpustakaan itu berdiri. Namanya Sindu dari Desa Krenceng, Kecamatan Kepu. Dia sedang suntuk membaca di sudut ruangan. Rupanya dia tahu subjek yang sedang saya cari. Bahkan, pengalamannya sebagai sales yang menguasai gang-gang tikus seisi kawedanan ini mampu meyakinkan saya bahwa Geertz pernah tinggal di jantung kota ini. Ia lalu bertutur banyak tentang sisa-sisa penjelajahan Geertz yang menurut hematnya berpusat pada pasar yang dihuni oleh masyarakat urban, tradisional, pendatang Arab, maupun loji serdadu Belanda. "Ada satu gang di depan Taman Thamrin. Masuk saja ke situ. Ada rumah yang di situ tertulis "Clifford Geertz-Mojokuto".


Saya memang menuju alamat yang ditunjukkan. Pertama-tama memasuki Gang Welirang yang tepat berada di depan Taman Thamrin. Setelah dua kali berputar-putar tak ketemu, saya berhenti di sebuah warung. Si pemilik warung dengan suara menaik mengatakan ketaktahuan dan sekaligus keheranannya, "Siapa itu, Mas!"
Selanjutnya saya menyusuri Jalan Kawi yang tembus ke Pasar Pare. Beruntunglah saya setelah bertanya sekali, dioper kepada dua orang sepuh yang barangkali bisa tahu nama yang sedang saya cari. Orang pertama bernama Mbok Sutiyah. Dia adalah angkatan perintis kemerdekaan dan satu-satunya di Kawedanan Pare yang masih hidup sampai saat ini. Dia juga mengaku tak pernah tahu bahwa ada londo bernama Geertz keluar masuk Jalan Kawi ini untuk nongkrong-nongkrong di pasar.


Lalu di depan rumah Mbok Sutiyah ada Mbah Gento Pawiro yang juga sudah uzur. Dia juga sami mawon dan katanya tak ada kos-kosan yang ditinggali londo bernama Clifford Geertz.
Ya, sudah. Dengan setengah putus asa saya belok kanan dan pulang mengambil jalur melewati Pasar Lawas. Sebab sepenuturan Sindu, untuk meneliti Geertz mesti melihat pasar ini, di mana Geertz juga mengikuti secara dekat pola hubungan simbolisme budaya masyarakat Pare atau Mojokuto.


Saya lalu jadi terenyuh. Indonesianis satu ini sudah berlelah-lelah meneliti kehidupan kota ini pada sebuah masa dan menyebarkan informasi itu ke universitas-universitas terbaik dunia. Namanya bahkan nyaris jadi jimat untuk studi antropologi (dan juga sosiologi). Tapi, pada saat bersamaan nyaris semua warga kota ini tak mengenal sepotong pun namanya. Bahkan generasi yang paling sepuh sekalipun.


Saya memang tak menyalahkan ketidaktahuan warga Pare yang saya temui atas kehadiran sosok Geertz di kota mereka. Yang patut disayangkan adalah perpustakaan tak mampu menjalankan fungsinya sebagai pusat literasi masyarakat dan persemayaman ingatan akan laku hidup pengetahuan yang pernah diciptakan manusia. Bayangkan, perpustakaan itu saja tak sanggup mengabadikan nama Geertz, apalagi berharap banyak para pelajar belianya untuk kukuh melafadzkan namanya --syukur-syukur bisa membaca satu-dua karyanya. (*)*)



Muhidin M. Dahlan, kerani di www.indonesiabuku.blogspot.com (I:BOEKOE) Jakarta

I Want Enjoy my life


Kenapa juga malam ini saya masih sempet-sempetnya ngetik. Pake mikir lagi. “Gimana caranya menikmati hidup saya?”. Bukankah lebih baik saya langsung aja tidur. Toh suara Kartolo CS masih terdengar di Radio?. Tetapi mumpung otak ini lagi berfikir, jadi pantang untuk di-stop.
Sebenarnya dan sesungguhnya saya ingin sekali bisa bangun pagi. Yang saya maksud bangun terus beraktivitas, atau setidaknya tidak tidur lagi sehabis sholat shubuh. Dengan menikmati udara segar pagi hari, saya berharap sehari nanti pikiran juga akan terasa segar. Ditambah dengan suara kicau burung, wuihhh....
Ingin sekali pulang ke Madiun, dimana pepohonan masih banyak terdapat di sekitar rumahku. Cukup 1 menit berjalan kaki ke arah barat, utara atau selatan. sudah terhampar lautan tanaman padi yang menghijau, dikelilingi oleh benteng tinggi tanaman bambu. Ditambah bonus bisa melihat indahnya pegunungan Lawu dan Wilis yang menjulang indah dikejauhan.Karena itu, ingin sekali rasanya libur barang seminggu. Lepas dari kepenatan bekerja yang tiada ada habisnya. Dengan hp dimatikan, sapa lagi yang akan mengganggu, kecuali ayah atau ibu yang meminta tolong untuk melihat ke sawah. Tidur di bawah pohon bambu, makan sayur lodeh dan tempe goreng bersama Kang Dakir dan pekerja yang lain. Hm...mm enaknya hidup ini, tapi KAPAN......Disaat karyawan yang lain libur, kita tetap harus setia melayani. Resiko kerja yang mengasyikkan, tetapi ngiri banget liat “yang laen” kerjanya nyantai, sering njagakne kancane, ada baiknya “dia' yang ambil, pas jeleknya kita yang dapet. Gakmelu kerjo, lha kok enak????!!! IT'S REALLY... AND VERY NOT FAIR MAN !!!!.
Halah wis, dinikmati aja.....biarain aja......wis yoben.....cekno rek!!!!..gak sah direken. Ayo tertawa bersama Kartolo CS!!.

AWAS, MALANG BANYAK LOBANG!! (RR = impossible Riding)


Eiii...ts... hampir aja terperosok lubang.

Jika anda warga Malang tentu tak kaget dengan jalanan yang tak rata di kota Sejuta Ruko ini. Lihat saja di sepanjang jalan Kedawung dan Kalpataru yang notabene jalan yang sering saya lewati, masih banyak bekas galian TELKOM. Selain membahayakan pengemudinya sendiri, karena rawan kecelakan. Sang pelek pun harus sering-sering disetel.

Jalan yang tak mulus juga terdapat di jalan protokol. Sepanjang jalur Depan PLN Kota sampai depan Mitra II, terutama jalur sebelah barat sendiri yang digadang – gadang sebagai proyek percontohan program “Responsible Riding”, kondisi jalannya sangat jelek. Akar tanaman pohon peneduh yang merobek aspal, lubang avore bahkan galian bekas Telkom, siap membuat perjalanan anda tidak menyenangkan.Saya pribadipun yang secara tidak langsung terlibat di program RR tersebut dibuat pesimis.

Lha wong jalannya jelek!!! Males mo lewat.

PLEASE DEH, TERTIB ADMINISTRASI GITU LOH.


“Selamat pagi, Radar Malang ada yang bisa saya bantu?”

“Mas, koran saya jam segini kok belum diantar ya?”

“Boleh tau no. pelanggannya ibu?”

“wah saya gak tau tuh!”

“Dari kuitansi resmi kami bu.”

“kuitansi resmi??.. saya taunya cuma nerima taip hari dan membayar tiap bulan, itu saja.”

Capek deh...tapi demi kepuasan pelanggan tetap saja saya catat nama, alamat dan no. telp yang bisa dihubungi.

Tik..tik.. enter..masukkan nama.. NIHIL!!

Tik...tik..enter masukkan alamat...NIHIL!!

Kenapa sih orang tak mau bersusah payah sedikit saja untuk tertib.
Toh, jika dipikir itukan gratis (di tempat saya kerja).
Dan tentunya jika ada masalah seperti ini, cepat diatasi.
Sudah 1 bulan lebih saya mulai dari NOL, menata kembali database pelanggan. Karena data terbaru yang diupdate adalah tahun 2003 an. Mungkin tiap hari ditambah, tetapi dengan seiring waktu, yang sudah tidak lagi berlangganan, pindah alamat, pindah agen, atau bahkan data fiktif yang diberikan makin menumpuk. Masak oplah 100, pelanggannya200. Malah ada yang oplah cuma 800, eh kuitansi pelanggannya 1600!!!!. Bagaimana hemat tuh kertas!!!!

Kerjasama dan keterbukaan, dan terutama “kesadaran” para costumer kita masih sangat lemah. Untuk tertib administrasi saja kita sering cari jalan pintas, karena memang tak semuanya efektif dan masih terlalu berbelit sehingga bisa memunculkan korupsi. Akan tetapi, sebagian besar perusahaan swasta sudah melakukan tertib administrasi, itupun juga sudah didukung kecepatan dan kenyamanan bagi anda. Semisal saja registrasi kartu prabayar anda.

Tertib administrasi bisa saja dimulai dengan menyimpan struk semua pengeluaran anda, cukup yang besar-besar (diatas Rp.20.000,-), kemudian anda lihat lagi akhir bulan. Itu bisa membuat anda sadar apa yang telah anda lakukan selama 1 bulan kebelakang dan bisa merencanakan pengeluaran bulan berikutnya.

“wah agen saya gak pernah memberi kuitansi resmi tuh, gimana ya?”
Capek deh.....

HDD Full


Waduh drive "E" kok juga penuh seh?? padahal yang drive "F" juga penuh. Game, lagu dan gambar-gambar. bener-bener menghabiskan space hd ku.

Telkomsel

Kemaren tanggal 10 September 2007, bersamaan dengan launching Responsible Riding ada souvenir menarik dari Telkomsel. Kreatif but Narsis....

Suatu sore di JL. Tenaga Malang

Suasana suatu sore di jalan tenaga Malang. Dimana rel kereta api tersebut masih aktif dilintasi dengan tingkat kepadatan tinggi +/- 14 trayek perjalanan kereta api per hari.
Dan penuhnya trayek tersebut membuat pembangunan Fly Over A. Yani Malang terhambat.
Anda mau mencoba belanja di tempat ini???

PENGIN JADI SARJANA??? GAMPANG!!!


------


Setelah lama tidak lama melihat data-data di komputer, ternyata kemarin, saya menemukan hal yang menarik.....

kita bisa memesan skripsi dan tesis yang sudah jadi dan otomatis tidak perlu mikir judul, latar belakang, pendahuluan, metodologi, apalagi hasil dan pembahasannya... apalagi capeknya "revisi dan nunggu ampe sore di kampus akibat dosen yang sibuk.

Di website http://www.skripsi-tesis.com/ dengan mengisi beberapa form, kita akan mendapatkan skripsi atau tesis yang kita inginkan.

Dalam pikiran saya :


  1. mungkin si "empu" web master adalah orang sangat pinter dengan titel yang sangat banyak. Prof, Dr.dR.IR, Ing, H."XXX"MsC,PhD, MKom,SH, SE dlll...

  2. mungkin punya database skripsi yang bejibun, sehingga tinggal "copy paste" dan langsung gampang dikirim ke email-anda.

  3. ato sekumpulan orang pinter yang mencoba nyari uang dari mahasiswa males, yang pengennya cepet lulus karena sudah diancam 'DO"

  4. ato......

Yang jelas bagia nda yang ingin dapat titel secara instant bisa contact di :


0888.6910.668 atau "flexy Jogja" 0274 - 7400200


http://www.skripsi-tesis.com/


salam damai....... Moga cepet dapat kerja dengan titel anda}

RR


jik mikir sek, kapan wae....

Ora Taraweh je....


Pertama kali mendengar bahwa puasa Ramadhan sebentar lagi, adalah perasaan senang campur haru.
Senang karena bertemu lagi dengan bulan ramadhan tahun ini, ternyata Allah masih sayang sama aku dengan memberi kesempatan. Dan haru karena akhirnya tersedia "jembatan tol" untuk menebus semua dosa-dosa yang sudah menumpuk 1 tahun ini.
Malam taraweh pertama dilalui dengan tanpa taraweh... sayang sekali, tetapi yang penting adalah hati dan niat kita dekat dengan Sang Pencipta, Allah SWT...
dan gimana caranya ya, biar tarawehnya bisa penuh bulan ini... minimal 90% ikut taraweh...kapan lagi kalo gak puasa tahun ini aku perbaiki amalan "tuk menebus semua dosa.....

Nasi Sambel Jlantah


Dinginnya kota malang dari tadi sore tak menyurutkan sang lintang untuk menunjukkan keelokan dirinya...
keindahannya sedikit mengobati kekecewaan Ngalamania tas kalahnya Persema dari Persija.
Sisa waktuku kuisi dengan melihat 5 lap awal GP Monza Italia. dan selebihnya...
Nasi sambel pancen enak..
Cabe 10 biji, garam, bawang putih, ditambah jlantah diaduk dengan tempe menjes,tahu, dan ayam goreng. sungguh nikmat....
tentu saja taoge mentah tak lupa kujadikan lalapan. bener-bener citarasa "ndeso" yang lama aku kangenin.
cukup 10 ribuan per orang, itu sudah kenyang banget je..
tapi... pagi ini, adikku terkapar. sakit perut ampe muntah sgala, well mungkin krna saking dahsyatnya pedes...
anda mau mencoba??? bila belum tau, coba tengok dibelakang Kampus Widya Gama, Blimbing Malang. ditanggung bakal ketagihan...

Stress @ office


Ternyata dugaanku tentang orang kantoran salah selama ini, ketika liat seorang profesional muda. dengan jas plus dasinya, berjam-jam duduk di depan meja, kukira mengasyikkan... eh ternyata "TIDAK!!!!!"
bete banget liat data, kerjaan yang tak kunjung selesai dan harus secepatnya diselesaikan. plus ada saja gangguan dari temen lain, pokoknya enakan jadi orang lapangan deh......

PENYAKIT PEMERINTAH (kota malang)


Kemarin saat melewati Jalan Raden Intan (dekat terminal Arjosari malang), terlontar pertanyaan dari teman saya. "opo gak salah dinas pekerjaan umum ki?". setelah ditunjuk pembangunan taman pembatas jalan baru dong saya(ngerti. red).
oh, memang benar... pohon palem raja yang tertanam di tengah median jalan (taman pembatas jalan) tingginya hampir menyamai tinggi kabel PLN (di tengah median / di taman ada jalur instalasi kawat PLN).
gimana coba 5 tahun lagi apa tidak nyundul / kena kabel tuh tanaman??? coba saja anda lihat boulevard ijen atau sekitar kampus Brawijaya yang
banyak Palem Rajanya. tinggi banget khan tuh tanaman. bongkar lagi, proyek lagi...
apa memang dinas yang terkait gak mikir??? ato memang biar sengaja ada proyek lagi tahun depan??? tentu biar ada yang bisa ditilep alias dikorupsi.
gak tau tuh, gak mikir kali!!!!!

Pinter ga' sich lohhhh...


kapan itu ada message dari temen yang mampir ke Inbok friendster,coba deh anda baca :

D i bawah ini ada empat ( 4 ) pertanyaan dan satu pertanyaan bonus. Jawablah semua tanpa banyak pikir. Cuma boleh berpikir sedetik, jawab segera. OK?> > Ayo cari tahu, seberapa pintar anda...> > Siap? GO!!! (gulung layar)> > Pertanyaan pertama:> > A nda ikut berlomba. Anda menyalip orang di posisi nomor dua. Sekarang posisi anda nomor berapa?> > ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~> > Jawaban: Jika anda menjawab Nomor Satu, anda SALAH BESAR! Jika anda menyalip orang nomor dua, sekarang andalah yang ada di posisi nomor dua!> > Jangan ngaco lagi, ya?.> > Sekarang jawab pertanyaan kedua,> > tapi jangan berpikir lebih banyak daripada ketika menjawab pertanyaan pertama tadi, OK ?> > Pertanyaan Kedua:> > Jika anda menyalip orang di posisi terakhir, sekarang anda di posisi?> > (gulung layar)> > ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~> > Jawaban: Jika anda menjawab anda orang kedua dari terakhir, anda SALAH LAGI Coba, bagaimana caranya menyalip orang TERAKHIR?> > Anda sebetulnya tidak terlalu pintar, ' kan ?> > Pertanyaan ketiga:> > Hitung-hitungan yang pelik! Catatan: kerjakan di pikiran anda saja.> > JANGAN gunakan kertas atau pensil atau kalkulator. Cobalah.> > Ambil 1000 dan tambahkan 40 padanya. Sekarang tambahkan 1000 lagi. Sekarang tambahkan 30 . !> > Tambahkan 1000 lagi<> . Sekarang tambahkan 20. Sekarang tambahkan 1000> > Sekarang tambahkan 10 . Berapa totalnya?> > gulung layar.....> > ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~> > Apakah hasilnya 5000 ?> > Jawaban yang benar adalah 4100.> > Kalau tidak percaya, cek dengan kalkulator!> > Hari apes, ' kan ?> > Mungkin di pertanyaan terakhir anda bisa benar...> > ....Mungkin.> > Pertanyaan keempat:> > Ayah Mary punya lima andak: 1. Nana, 2. Nene, 3. Nini,> > 4. Nono. Siapa nama anak kelima?> > ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~> > Apa anda menjawab Nunu?> > BUKAN! Tentu saja bukan.> > Anak kelima namanya Mary. Baca lagi pertanyaannya!> > Okay, sekarang ronde bonus:> > SEORANG bisu pergi ke toko dan ingin membeli sikat gigi. Dengan menirukan orang menggosok gigi, ia berhasil menyampaikan keinginannya pada penjaga toko dan ia berhasil membeli sikat gigi...> > Berikutnya, seorang buta masuk ke toko itu dan ingin membeli kacamata hitam, bagaimana DIA menunjukkan keinginannya?> > ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~> > Langsung aja ngomong, dia kan gak bisu...


wakakak......kena loe!!!!!!!

Numpang Truk Tangki Pertamina


Suasana kota Malang sore ini benar-benar cerah dan bener-bener menunjukkan ke-malangannya. Matahari bersinar dengan lembutnya dibalik awan kota "ruko" ini, cuaca dingin sehabis diguyur hujan selama 1jam tadi. menambah indahnya sore ini...

Disela - sela kepenatan kerja karna kerjaan yang berjibun aq sempatkan kaki ini melangkah pelan-pelan menyusuri jalan semeru yang algi diperbaiki trotoarnya, tentu saja dengan menikmati indahnya sore ini, segala kepenatan hilang..
data puluhan ribu pelanggan plus alamat plus no.telpon plus....belum lagi harus ngecek satu-persatu apakah valid, menguatkan bahwa tanganku bener-bener capek... kok sempet-sempetnya ngetik lagi tuk blog????

terpikir di benekku sekarang, maraknya penculikan anak yang terjadi di negara ini baik yang "disengaja" atau tak sengaja tentunya membuat miris hati ini, walau masih bujang tapi tentu mudah saja membayangkan rasanya kehilangan putra kita tercinta. entah mereka diculik untuk alasan ekonomi, balas dendam atau hanya sekedar iseng. anda yang mempunyai orang tua patut waspada dong!!!!

waktu saya kecil dulu tak pernah terpikir akan diculik.
sapa yang mau nyulik anak orang miskin kayak aku? apalagi makannya banyak dan rewel gini,
pasti membuat penculik kerepotan..
Sewaktu kecil aku cuma diantar trus haruspulang sendiri, naik angkutan umum Colt T120
tentunya (untuk ukuran Madiun itu mah sudah mewah). seringkali uang saku yang harusnya untuk naek angkot aku belikan mainan, trus pulangnya karena kasihan kali calonya, aku dititipkan angkot (gratis tentunya) ato nebeng truk tangki pertamina..hehehe
gak kepikiran bakaldiculik toh!!
malah seringkali harus jalan kaki dari sekolah "MI Islamiyah" kerumahku sekitar 7 kilometeran. hahaha....
tapi senang juga punya pengalaman seperti ini, bisa ceritalah... malah jika jalan kaki. aku berjalan pelen-pelen menyusur tanggul bengawan Madiun yang sepi atao lewat jalanpintas...
Tapi jika nanti punya anak, tentu akan berfikir 2 kali karena jaman sudah berganti dan gak tega liatnya!!! rasa was-was tentu ada. Orang aku aja pernah kecopetan hp di bis,untung gak dipalak, bisa berabe lagi urusannya...

Soreini Malang masih bersuasana nyaman....